Jumat, 27 Oktober 2023
Luar biasa semangat guru -guru hebat SDN 03 Simpang Kapuak dalam mengikuti pelatihan pembelajarna berbasis IT. Kami belajar tentnag Chat GPT, Google Bard, Quizizz mode kertas, klasik , ujian , penguasanaan dan mode Tim.
Bridge to build up mathemathic
Jumat, 27 Oktober 2023
Luar biasa semangat guru -guru hebat SDN 03 Simpang Kapuak dalam mengikuti pelatihan pembelajarna berbasis IT. Kami belajar tentnag Chat GPT, Google Bard, Quizizz mode kertas, klasik , ujian , penguasanaan dan mode Tim.
Jakarta, (30/11) — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) kembali menggelar Anugerah Kihajar, Kita Harus Belajar secara hibrida. Kegiatan yang sudah rutin diselenggarakan sejak 2006 ini diharapkan dapat mendorong semangat berinovasi dan berkolaborasi dalam mendayagunakan teknologi untuk pembelajaran.
Disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, saat ini transformasi teknologi digital telah dilakukan dengan mengedepankan platform pendidikan yang mengutamakan kebutuhan pemangku kependidikan, guru, kepala sekolah, dan kepala dinas.
“Kita telah bersama-sama membuktikan bahwa teknologi digital bisa menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar secara lebih cepat dan efisien,” ujar Mendikbudristek dalam sambutannya secara virtual pada acara Anugerah Kihajar 2022 yang diselenggarakan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu (30/11).
Mendikbudristek mengatakan, salah satu faktor yang mendorong pengembangan transformasi digital adalah semangat para guru, pelajar, dan para pemerintah daerah (Pemda) untuk mengikuti berbagai pelatihan teknologi yang diadakan Kemendikbudristek seperti program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK), Kihajar STEM (Science, Technology, Engineering, Math), serta materi-materi pembelajaran yang dibagikan melalui platform belajar.id.
Untuk itu, lanjut Mendikbudristek, sebagai apresiasi semangat dalam mengakselerasi transformasi sistem pendidikan dengan Gerakan Merdeka Belajar, Kemendikbudrsitek menggelar Anugerah Kihajar 2022. Melalui Anugerah Kihajar 2022, Menteri Nadiem berharap agar dapat mendorong semangat belajar para peserta didik serta guru sebagai pembelajar sepanjang hayat dan penggerak perubahan.
“Selamat kepada seluruh pihak yang telah ikut serta dalam kegiatan Anugerah Kihajar 2022. Marilah kita terus serentak berinovasi bergotong royong mewujudkan Merdeka Belajar,” pesan Mendikbudristek.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusdatin Kemendikbudristek, Muhammad Hasan Chabibie mengungkapkan bahwa dalam masa pandemi dua tahun terakhir, guru dan dosen telah menggunakan teknologi sebagai media dalam pembelajaran jarak jauh. Transformasi tersebut dapat dilaksanakan karena adanya kolaborasi dan gotong royong semua pihak.
“Oleh karena itu, Pusdatin secara konsisten memaksimalkan semua potensi teknologi informasi dan komunikasi yang ada supaya nyala api belajar para peserta didik dan pendidik kita tetap terjaga, dan salah satu ikhtiar kami adalah aktivitas PembaTIK, Kihajar STEM, maupun belajar.id yang secara masif serentak telah kita laksanakan di seluruh Indonesia,” ujar Hasan.
Lebih lanjut disampaikan Hasan, terdapat beberapa perbedaan penyebutan bagi guru terpilih melalui PembaTIK. Jika semula disebut sebagai “Duta Rumah Belajar”, kini bertransformasi menjadi “Duta Teknologi”.
Hal ini karena meluasnya peran pendidik dalam menjawab kebutuhan pembelajaran berbasis murid, khususnya di dua tahun terakhir, para pendidik menggunakan berbagai platform teknologi untuk proses belajar mengajar.
“Kami dari Pusdatin mencoba menghadirkan Profil Pelajar Pancasila yang kemudian dikreasi dalam sebuah aktivitas Kihajar tahun 2022. Dengan pendekatan STEM mereka dilatih menjadi seorang pemecah masalah,” imbuh Hasan.
Sedangkan dengan akun belajar.id, lanjut Hasan, Kemendikbudristek mampu membantu proses belajar mengajar secara daring seperti berbagi konten pembelajaran hingga menghasilkan konten-konten digital yang bisa digunakan sebagai sarana proses pembelajaran.
“Upaya-upaya pengembangan teknologi informasi tersebut adalah untuk memaksimalkan semua potensi teknologi informasi di dalam dunia pendidikan kita,” tutur Hasan.
Menutup sambutannya, Kepala Pusdatin mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua pihak yang terlibat.
“Kami, Pusdatin mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua pihak. Terutama bagi guru-guru di Indonesia yang bisa optimal memanfaatkan teknologi informasi.” Ucap Hasan.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta baik yang mendapatkan penghargaan maupun yang belum berkesempatan menjadi pemenang. Dikatakan Nunuk, apa yang dihasilkan adalah berkat bimbingan para guru-guru hebat yang telah mendampingi peserta didik menghasilkan produk original dengan pemanfaatan teknologi.
Selain itu, tentu dengan dukungan para Kepala Daerah yang telah peduli dengan penggunaan teknologi di dalam pendidikan. Teknologi adalah bagian yang tak terpisahkan dari semua kebijakan yang kita kerjakan, seperti saat ini, Kemendikbudristek sedang mengakselerasi peran guru penggerak.
Sebagian besar Duta Teknologi adalah juga guru penggerak dan berasal dari sekolah yang sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka, “Saya yakin sekali bahwa kebijakan yang sudah kita jalankan ternyata menghasilkan praktik-praktik baik yang tadi sudah kita lihat hasilnya. Semoga apresiasi ini dapat menjadi teladan bagi daerah lain untuk lebih peduli terhadap pendidikan dan menggalakkan peran teknologi di dalamnya. Bagi yang belum beruntung, masih ada kesempatan berikutnya, teruslah berkarya dan berinovasi,” pesan Nunuk.
BERBAGI PRAKTIK BAIK DENGAN
BERKOLABORASI DAN BERTRANSFORMASI MENUMBUHKAN EKOSISTEM DIGITAL
MENUJU MERDEKA BELAJR BERSAMA PORTAL RUMAH BELAJAR DAN PLATFORM MERDEKA
MENGAJAR
Perkembangan Teknologi khususnya Teknologi
Informasi dan Komunikasi saat ini menyebabkan banyak perubahan. Saat ini
dirasakan semakin mudah orang-orang mengirimkan dan mendapatkan segala macam
informasi melalui internet. Hal ini sangat berdampak pada proses pembelajaran
peserta didik di sekolah. Sebagai seorang guru harus mampu menghadirkan
pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Seperti filosofi
Ki HAdjar Dewantara yaitu didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya. Hal ini
adalah tantangan bagi guru-guru untuk bisa memanfaatkan perkembangan teknologi
untuk menajdikan suatu pembelajaran yang menyenangkan, menarik minat dan
perhatian peserta didik.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, saya sebagi
guru tertantang untuk meningkatkan kompetensi terutama dalam penciptaan
pembelajaran yang menarik minat dan perhatian peserta didik dengan menggunakan
TIK. Salah satu yang saya lakukan adalah mengikuti Pelatihan Berbasis TIK yang
diadakan oleh kemendikbud yaitu pembatik. Pembatik merupakan pelatihan yang
terdiri dari 4 level. Setiap levelnya menyajikan materi-materi yang dibetuhkan
guru dalam pengembangan kemampuan penyajian pembelajaran yang berbasis TIK.
Tahun ini alhamdulillah saya sampai ke level 4 yaitu sebagai SRB(sahabat rumah
belajar) tahun 2022. Tugas untuk level ini bertemakan “berkolaborasi dan
bertransformasi menumbuhkan ekosistem digital menuju merdeka belajar” dengan
berbagi praktik baik menerapkan model pembelajaran inovatif berbasis TIK
berpusat pada murid.
Untuk tugas kali ini saya membagi menjadi dua
bagian yaitu metode tatap muka dan dunia maya. Saya menerapkan suatu metode
pembelajaran yang saya beri judul dengan praktik baik pembelajaran
berdiferensiasi dan sosial emosional menggunakan portal rumah belajar dan PMM.
1.
Pendahuluan
Pembelajaran yang akan saya laksanakan adalah berdiferensiasi ,
sosial emosional menggunakan portal rumah belajar dan PMM melalui metode
diskusi. Kegiatan pendahuluan saya mulai dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menanyakan perasaan dan harapan peserta didik hari itu. Saya
bagikan sebuah kertas sticky note pada masing-masing peserta didik untuk mereka
tuliskan perasaan yang yang mereka rasakan dan harapan mereka untuk
pembelajaran hari ini. Setelah itu mereka menempelkannya di papan tulis. Ini merupakan
suatu pembelajaran yang berbasis emosional.
2. Kegiatan Inti
Masuk
kegiatan inti yaitu menonton video pembelajaran yang diambil dari sumber
belajar portal rumah belajar. Sebelumnya Siswa diberikan per kelompok lembar
kerja yang saya ambil dari platform merdeka mengajar. Setiap kelompok
menyelesaikan soal yang ada dilembar kerja tersebut secara berkelompok dengan
terlebih dahulu memperhatikan video dari portal rumah belajar.
Setiap anggota
kelompok harus memahami hasil diskusi mereka karena Langkah selanjutnya adalah
mempresentasi hasil diskusi dengan cara menggunakan spinwheel.com untuk
menentukan kelompok mana dan siapa yang akan presentasi. Hasil diskusi kelompok
ditulis dalam kertas berwarna semenarik mungkin , yang akan di foto dan
disajikan lewat projector.
3. Penutup.
Guru memberikan
penegasan materi dan peserta didik menyimpulkan apa yang dipelajari hari ini.
B. BERBAGI PRAKTIK BAIK
I. Kegiatan Tatap
Muka
1.Lingkungan
sekolah.
a.
Dengan rekan-rekan guru
Praktik
baik ini saya sampaikan di lingkungan terdekat saya yaitu kepada rekan-rekan
sejawat saya di sekolah. Selain menyampaikan tentang praktik baik saya dalam
pembelajaran menggunakan rumah belajar, saya juga mensosialisasikan tentang
fitur- fitu yang ada di rumah belajar.
b.
Peserta didik
Kepada peserta didik sasay di
sekolah saya perkenalkan portal rumah belajar dengan menggunakannya dalam
pembelajaran dan mengenalkan fitur-fitur yang ada di Portal rumah belajar yang
bisa mereka gunakan untuk pembelajaran secara mandiri menggunakan dunia maya.
Dalam
pengenalan fitur rumah belajar saya meminta mereka menemukan lokasi sekolah
kami yaitu SMAN 2 Harau yang terletak di wilayah wisata Geopart melalui fitur
wahana jelajah angaksa. Mereak sanagt senang sekali mencari lokasi sekolah
melalui fitur wahana jelajah angkasa dengan melihat planet Bumi.
2. Komunitas
MGMP Matematika SMA Tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dalam pengembangan profesi, guru memiliki komunitas guru mata pelajaran atau MGMP. Ini merupakan salah satu sasaran saya untuk berbagi tentang praktik baik penerapan model pebelajaran yang berpusat pada murid dengan memanfaatkan rumah belajar dan Platform merdeka mengajar. MGMP Matematika SMA kab.Lima Puluh kota yang beranggotakan guru matematika seluruh sekolah yang ada di kabupaten lima puluh kota. Seperti juga dengan peserta didik saya di sekolah, di komunitas MGMP ini saya juga mengulas tentang fitur-fitur yang ada di portal rumah belajar sehingga bisa digunakan oleh rekan-rekan saya sesama guru matematika serta bisa diimbaskan oleh rekan-rekan mgmp matematika ke rekan-rekan di sekolah masing-masing.
Selain berbagi praktik
baik secara tatap muka, saya juga melakukan berbagi praktik baik dan pengenalan
fitur portal rumah belajar melalui media sosial antara lain youtube, Instagram,
facebook , blog,
status WA dan Tiktok.
1. 1. Channel youtube.
Praktik
baik penerapan model pembelajaran inovatif berbasis TIK saya buat bentuk video
yang saya upload ke akun youtube saya riza asfa channel dengan alamat https://youtube.com/c/rizaasfachannel
dengan link videonya berada di https://www.youtube.com/watch?v=t9raUkRHj6A&t=14s
yang saya upload tanggal 23 oktober 2022. Sampai tanggal 30 oktober 2022 jam 19.11 sudah
ditonton sebanyak 123 kali dan disukai 22 orang.
Selain praktik baik yang saya upload di
channel youtube, saya juga membuat video short pengenalan fitur-fitur portal
rumah belajar yang sudah ditonton 34x
dan 64 x.
1. 2. Facebook.
Video praktek baik dan fitu-fitur portal rumah belajar,
saya upload juga di facebook. Tujuannya dengan harapan teman-teman di FB saya bisa melihat video
praktik baik saya.
1. 3. Instagram
Di akun instagram yang bernama rizaasfa, saya mengupload video pengenalan fitur-fitur rumah belajar yang sudah ditotnton 3.118 pada jam 19.27 tanggal 30 oktober 2022.
1. 4. Tiktok.
Di Tiktok
pun saya mencoba berbagai praktik baik lewat video praktik baik yang saya upload
dengan nama akun @rizaasfa. Sampai hari minggu tanggal 30 oktober 2022 jam
19.22 wib sudah ditonton 602 dan video pengenalan fitur rumah belajar 11.2k
serta 5002
1. 5. Blog
Di dalam blog pribadi
pun saya menupload tulisaa tentang praktek baik penerapan pembelajaran inovatif
berbasis TIK dengan alamat blognya https://rizaasfapyk.blogspot.com/. Blog ini sudah mencatat tamu 6422 sejak
blogini dibuat.
Dikompasiana dengan
alamat https://www.kompasiana.com/riza67826/63566ad5de3f2203277cc662/praktik-baik-pembelajaran-berdiferensiasi-dan-sosial-emosional-dalam-pembelajaran-matematika-spltv-fase-e
saya upload juga praktik baik saya dalam
penerapan pembelajaran berbasis TIK yang sudah dilihat 88 rang sampai jam 19.34
tanggal 30 oktober 2022.
1. 6. Status WA.
PRAKTIK BAIK
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN
SOSIAL EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SPLTV FASE E
RIZA ASFA
GURU
MATEMATIKA SMAN 2 HARAU-SUMBAR
A. Latar
Belakang
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik. Utnuk terciptanya pembelajaran yang baik
di tingkat SMA, perlu menciptakan suasana yang menyenangkan. Apa itu
pembelajaran yang menyenangkan?
Pembelajaran yang menyenangkan atau Joyful
learning terdiri dari kata joyful artinya menyenangkan dan learning artinya
pembelajaran. (Wei, Hung, Lee, & Chen, 2011) mengatakan bahawa “Joyful learning described as a vivid emotion
or feeling of pleasure. The adjective of joy is joyful which also describes a
kind of feeling, expressing and causes great pleasure. We define the “joyful
learning” as a kind of learning process or experience which could make learners
feel pleasure in a learning scenario/process” (Kata sifat sukacita adalah
sukacita yang juga menggambarkan semacam perasaan, mengekspresikan dan
menyebabkan kesenangan besar. Kami mendefinisikan "pembelajaran yang
menyenangkan" sebagai semacam proses pembelajaran atau pengalaman yang
dapat membuat peserta didik merasakan kesenangan dalam skenario / proses
pembelajaran).
Sehubungan
dengan itu, sebagai guru saya memiliki keinginan agar murid-murid saya senang
dan antusias dalam belajar. Apalagi belajar matematika. Biasanya siswa saya
sangat takut seklai untuk belajar matematika karena mereke menganggap
matematika itu sulit, banyak rumus, bikin sakit kepala, menoton dan masih
banyak lagi kata-kata yang kurang menyenangkan ketika belajar matematika.
Bahkan ada yang tiba-tiba sakit karena mau ujian matematika hari ini.
Berdasarkan
kondisi tersebut, saya menginginkan tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan
menarik buat siswa saya ketika belajar matematika dengan saya. Saya ingin siswa
saya senang dan bahagia dalam pembelajaran. Sehingga tercipta pembelajaran yang
menyenangkan . Menurut Ki Hadjar Dewantara, anak mempunyai kodrat bermain dan
merdeka. Berdasarkan pendapat tersebut, saya berusaha menciptakan setiap
pembelajaran saya, siswa merasa merdeka, bebas dan senang. Selain itu, menurut
Ki Hadjar Dewantara didiklah anak sesuai dengan zamannya yang mana hal ini juga
sesuai dengan pandangan Ali Bin Abi thalib.
Sesuai
dengan kondisi tersebut , saya berusaya mempraktekan pembelajaran yang berpihak
pada murid agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan harapan siswa saya
belajar terwujud. Disini siswa saya berperan sebagai murid yang akan saya
fasilitasi dalam mempelajari sebuah materi. Saya berusaha untuk menggali minat
siswa saya sehingga tercapai pembelajaran berdasarkan minat. Minat
merupakan aspek psikis yang dapat mendorong manusia untuk mencapai suatu
tujuan. Minat terhadap suatu hal, dapat berarti kecenderungan untuk memberikan
perhatian atau merasa senang yang lebih besar akan hal itu.
Saya sebagai guru yang berperan sebagai
fasilitator yang memfasilitasi siswa saya sesuai dengan minatnya untuk belajar.
Memotivasi dan memberikan dukungan dalam pembelajaran. Pembelajaran ini saya
beri nama “Pembelajaran Berdiferensiasi dan Sosial Emosional dalam Pembelajaran
Matematika Fase E”.
B. Tantangan
Dalam mewujudkan praktik baik
pembelajaran saya ini, saya menghadapi tantangan yang cukup sulit. Terutama
dari diri saya sendiri. Saya harus berpikir keras menemukan ide kreatif,
pembelajaran seperti apa yang akan saya ciptakan. Bermodal dari searching di
internet, lierasi praktik-praktik baik rekan-rekan di media social, berdiskusi
sesame rekan guru di sekolah dan berdiskusi dengan rekan-rekan sesama guru di
komunitas MGMP tingkat kabupaten, yang ternyata mempunyai masalah yang sama
maka saya memcoba untuk mempraktekan suatu metode yang menurut saya akan
menciptakan suasana yang nyaman dan membuat siswa saya mengerti akan materi
saya.
Yang kedua, menurut saya yang menjadi
tantangan adalah kecemasan saya akankah rencana praktik baik saya ini akan
berjalan sesuai dengan rencana yang sudah saya buatTerutama dalam ketepatan
waktu. Karena selain melibatkan saya sebagai fasilitator, tokoh utamanya adalah
siswa saya. Kadang Rencana dan durasi waktu sudah saya perkirakan ternyata
setelah dilaksanakan tidak sesuai dengan alokasi yang terencana sehingga tidak
terlaksana semua rencana yang sudah direncanakan.
C. Pelaksanaan
Langkah –langkah pembelajaran saya adalah:
1. Pendahuluan.
· Salam
dan berdoa.
· Membaca
Al-Quran dan tilawah.
· Menanyakan
kabar dan cek kehadiran.
· Menyampaikan
tujuan pembelajaran dan apersepsi
· Menanyakan
kabar siswa dengan memberikan stiky note, siswa menuliskan perasaannya hari ini
dan harapannya, kemudian ditempel di papan tulis.(pembelajaran social emosional)
Perasaan mereka di awal pembelajaran ada
merasa capek, ngantuk karena tugas/Pr pelajaran lain banyak dan belum selesai.
Ada yang merasa biasa saja tetapi ada satu yang saya sangat senang membacanya,
dia menyatakan sangat semangat hari ini.
2. Kegiatan
inti.
· Menayangkan
video tentang materi yang dipelajari hari ini melalui web : https://rumah.belajar.kemendikbud.go.id.
(differensiasi proses)
· Guru
menanyakan ke siswa tentang video yang ditayangkan.
· Guru
membagi kelompok siswa dalam 9 kelompok berdasarkan gaya belajar siswa. (diferensiasi konten)
· Siswa
duduk per kelompok dan berdiskusi sesuai dengan lembar kerja yang tersedia di
platform merdeka mengajar.
· Siswa
dalam kelompok saling bekerjasama dalam memahami dan mengerjakan lembar kerja.
· Tugas
siswa menyelesaikan soal dalam lembar kerja dan mempersiapkan presentasi dari
yang mereka diskusikan.
· Siswa
membuat media presentasi sesuai dengan kreatifitas mereka masing-masing dalam
selembar kertas.(diferensiasi produk)
· Kemudian
kertas tersebut di foto dan ditayangkan lewat infokus.
· Selama
siswa berdiskusi, guru mengamati dan menanyakan siswa apakah mereka paham atau
tidak.
· Setelah
beberapa saat diskusi, guru mengajak siswa untuk melakukan ice breaking yang
diberi nama show up down.(Pembelajaran social dan mosional )
· Siswa
sangat senang dan bahagia dengan adanya ice breaking. Seperti dalam permainan,
mereka tertawa lepas dan merdeka.
· Guru
membantu menjelaskan ketika ada yang masih belum paham tentnag materinya.
· Waktunya
untuk presentasi menjelaskan lembar kerja yang sudah mereka bahas. Kelompok
yang tampil di acak menggunakan https://wheelspinner.co/
· Tidak
semua kelompok tampil karena waktu yang tidak memungkinkan. Hanya 2 kelompok
yang tampil.
· Setelah
presentasi, siswa yang lain diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok yang
presentasi berusaha untuk menjawab pertanyaan temannya dengan semampu dan
semengerti mereka.
3. Penutup
· Siswa
diminta untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.
· Siswa
diberikan lembar sticky note lagi tentang tanggapan mereka terhadap
pembelajaran hari ini. Sebagai refleksi siswa dan guru. (pembelajaran sosial emosional)
· Untuk
mengetahui pemahaman mereka hari ini, saya memberikan soal post test tentang
materi yang dipelajar hari ini.
Jadi
dalam pelaksanaan saya menggunakan sumber daya yang tersedia yaitu:
1. Sumber
belajar berupa video yang saya ambil dari https://rumah.belajar.kemendikbud.go.id.
2. Alat
untuk undi yang online yaitu: https://wheelspinner.co/
3. Media proyektor , laptop dan HP dalam menyajikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas
D. Refleksi
1. Guru
Setelah saya melaksanakan pembelajaran,
saya mencoba untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
Kegunaannya adalah untuk evaluasi saya kedepannya apakah perlu perbaikan lagi
sehingga nanti terciptak metode pembelajaran lain yang lebih menarik lagi.
Dari pembelajaran yang saya laksanakan,
saya ingin menciptakan suasana belajar dari mereka untuk mereka dan oleh
mereka. Mereak mengeksplor materi yang mereka pelajari, apa yang mereka tidak
paham menjadi pahak dengan diskusi, mencari sumber ilmu dan berkolaborai.
Sehingga tercipta profil pelajar pancasila yang diharapkan oleh kurikulum
merdeka saat ini.
2. Siswa
Dari tanggapan siswa setelah proses
pembelajaran lewat stiky note, ada yang menyatakan senang, mulai paham sedikit
demi sedikit, menyatakan lebih gampang menangkap pelajaran kalau belajar
kelompok karena malu kalau bertanya secara verbal di depan kelas, tetapi ada
juga yang mengatakan masih belum paham dan akan memahaminya lagi nanti.
3. Rekan
guru
Utunk
tanggapan rekan guru, saya belum menanyakan secara langsung. Tapi saya
akanmeminta tanggapan, kritikan rekan guru baik secara langsung maupun lewat
media video yang saya buat untuk dikometai oleh rekan guru dimana pun berada.
DOKUMENTASI
Jumat, 27 Oktober 2023 Luar biasa semangat guru -guru hebat SDN 03 Simpang Kapuak dalam mengikuti pelatihan pembelajarna berbasis IT. Kami ...