PRAKTIK BAIK
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN
SOSIAL EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SPLTV FASE E
RIZA ASFA
GURU
MATEMATIKA SMAN 2 HARAU-SUMBAR
A. Latar
Belakang
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik. Utnuk terciptanya pembelajaran yang baik
di tingkat SMA, perlu menciptakan suasana yang menyenangkan. Apa itu
pembelajaran yang menyenangkan?
Pembelajaran yang menyenangkan atau Joyful
learning terdiri dari kata joyful artinya menyenangkan dan learning artinya
pembelajaran. (Wei, Hung, Lee, & Chen, 2011) mengatakan bahawa “Joyful learning described as a vivid emotion
or feeling of pleasure. The adjective of joy is joyful which also describes a
kind of feeling, expressing and causes great pleasure. We define the “joyful
learning” as a kind of learning process or experience which could make learners
feel pleasure in a learning scenario/process” (Kata sifat sukacita adalah
sukacita yang juga menggambarkan semacam perasaan, mengekspresikan dan
menyebabkan kesenangan besar. Kami mendefinisikan "pembelajaran yang
menyenangkan" sebagai semacam proses pembelajaran atau pengalaman yang
dapat membuat peserta didik merasakan kesenangan dalam skenario / proses
pembelajaran).
Sehubungan
dengan itu, sebagai guru saya memiliki keinginan agar murid-murid saya senang
dan antusias dalam belajar. Apalagi belajar matematika. Biasanya siswa saya
sangat takut seklai untuk belajar matematika karena mereke menganggap
matematika itu sulit, banyak rumus, bikin sakit kepala, menoton dan masih
banyak lagi kata-kata yang kurang menyenangkan ketika belajar matematika.
Bahkan ada yang tiba-tiba sakit karena mau ujian matematika hari ini.
Berdasarkan
kondisi tersebut, saya menginginkan tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan
menarik buat siswa saya ketika belajar matematika dengan saya. Saya ingin siswa
saya senang dan bahagia dalam pembelajaran. Sehingga tercipta pembelajaran yang
menyenangkan . Menurut Ki Hadjar Dewantara, anak mempunyai kodrat bermain dan
merdeka. Berdasarkan pendapat tersebut, saya berusaha menciptakan setiap
pembelajaran saya, siswa merasa merdeka, bebas dan senang. Selain itu, menurut
Ki Hadjar Dewantara didiklah anak sesuai dengan zamannya yang mana hal ini juga
sesuai dengan pandangan Ali Bin Abi thalib.
Sesuai
dengan kondisi tersebut , saya berusaya mempraktekan pembelajaran yang berpihak
pada murid agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan harapan siswa saya
belajar terwujud. Disini siswa saya berperan sebagai murid yang akan saya
fasilitasi dalam mempelajari sebuah materi. Saya berusaha untuk menggali minat
siswa saya sehingga tercapai pembelajaran berdasarkan minat. Minat
merupakan aspek psikis yang dapat mendorong manusia untuk mencapai suatu
tujuan. Minat terhadap suatu hal, dapat berarti kecenderungan untuk memberikan
perhatian atau merasa senang yang lebih besar akan hal itu.
Saya sebagai guru yang berperan sebagai
fasilitator yang memfasilitasi siswa saya sesuai dengan minatnya untuk belajar.
Memotivasi dan memberikan dukungan dalam pembelajaran. Pembelajaran ini saya
beri nama “Pembelajaran Berdiferensiasi dan Sosial Emosional dalam Pembelajaran
Matematika Fase E”.
B. Tantangan
Dalam mewujudkan praktik baik
pembelajaran saya ini, saya menghadapi tantangan yang cukup sulit. Terutama
dari diri saya sendiri. Saya harus berpikir keras menemukan ide kreatif,
pembelajaran seperti apa yang akan saya ciptakan. Bermodal dari searching di
internet, lierasi praktik-praktik baik rekan-rekan di media social, berdiskusi
sesame rekan guru di sekolah dan berdiskusi dengan rekan-rekan sesama guru di
komunitas MGMP tingkat kabupaten, yang ternyata mempunyai masalah yang sama
maka saya memcoba untuk mempraktekan suatu metode yang menurut saya akan
menciptakan suasana yang nyaman dan membuat siswa saya mengerti akan materi
saya.
Yang kedua, menurut saya yang menjadi
tantangan adalah kecemasan saya akankah rencana praktik baik saya ini akan
berjalan sesuai dengan rencana yang sudah saya buatTerutama dalam ketepatan
waktu. Karena selain melibatkan saya sebagai fasilitator, tokoh utamanya adalah
siswa saya. Kadang Rencana dan durasi waktu sudah saya perkirakan ternyata
setelah dilaksanakan tidak sesuai dengan alokasi yang terencana sehingga tidak
terlaksana semua rencana yang sudah direncanakan.
C. Pelaksanaan
Langkah –langkah pembelajaran saya adalah:
1. Pendahuluan.
· Salam
dan berdoa.
· Membaca
Al-Quran dan tilawah.
· Menanyakan
kabar dan cek kehadiran.
· Menyampaikan
tujuan pembelajaran dan apersepsi
· Menanyakan
kabar siswa dengan memberikan stiky note, siswa menuliskan perasaannya hari ini
dan harapannya, kemudian ditempel di papan tulis.(pembelajaran social emosional)
Perasaan mereka di awal pembelajaran ada
merasa capek, ngantuk karena tugas/Pr pelajaran lain banyak dan belum selesai.
Ada yang merasa biasa saja tetapi ada satu yang saya sangat senang membacanya,
dia menyatakan sangat semangat hari ini.
2. Kegiatan
inti.
· Menayangkan
video tentang materi yang dipelajari hari ini melalui web : https://rumah.belajar.kemendikbud.go.id.
(differensiasi proses)
· Guru
menanyakan ke siswa tentang video yang ditayangkan.
· Guru
membagi kelompok siswa dalam 9 kelompok berdasarkan gaya belajar siswa. (diferensiasi konten)
· Siswa
duduk per kelompok dan berdiskusi sesuai dengan lembar kerja yang tersedia di
platform merdeka mengajar.
· Siswa
dalam kelompok saling bekerjasama dalam memahami dan mengerjakan lembar kerja.
· Tugas
siswa menyelesaikan soal dalam lembar kerja dan mempersiapkan presentasi dari
yang mereka diskusikan.
· Siswa
membuat media presentasi sesuai dengan kreatifitas mereka masing-masing dalam
selembar kertas.(diferensiasi produk)
· Kemudian
kertas tersebut di foto dan ditayangkan lewat infokus.
· Selama
siswa berdiskusi, guru mengamati dan menanyakan siswa apakah mereka paham atau
tidak.
· Setelah
beberapa saat diskusi, guru mengajak siswa untuk melakukan ice breaking yang
diberi nama show up down.(Pembelajaran social dan mosional )
· Siswa
sangat senang dan bahagia dengan adanya ice breaking. Seperti dalam permainan,
mereka tertawa lepas dan merdeka.
· Guru
membantu menjelaskan ketika ada yang masih belum paham tentnag materinya.
· Waktunya
untuk presentasi menjelaskan lembar kerja yang sudah mereka bahas. Kelompok
yang tampil di acak menggunakan https://wheelspinner.co/
· Tidak
semua kelompok tampil karena waktu yang tidak memungkinkan. Hanya 2 kelompok
yang tampil.
· Setelah
presentasi, siswa yang lain diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok yang
presentasi berusaha untuk menjawab pertanyaan temannya dengan semampu dan
semengerti mereka.
3. Penutup
· Siswa
diminta untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.
· Siswa
diberikan lembar sticky note lagi tentang tanggapan mereka terhadap
pembelajaran hari ini. Sebagai refleksi siswa dan guru. (pembelajaran sosial emosional)
· Untuk
mengetahui pemahaman mereka hari ini, saya memberikan soal post test tentang
materi yang dipelajar hari ini.
Jadi
dalam pelaksanaan saya menggunakan sumber daya yang tersedia yaitu:
1. Sumber
belajar berupa video yang saya ambil dari https://rumah.belajar.kemendikbud.go.id.
2. Alat
untuk undi yang online yaitu: https://wheelspinner.co/
3. Media proyektor , laptop dan HP dalam menyajikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas
D. Refleksi
1. Guru
Setelah saya melaksanakan pembelajaran,
saya mencoba untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
Kegunaannya adalah untuk evaluasi saya kedepannya apakah perlu perbaikan lagi
sehingga nanti terciptak metode pembelajaran lain yang lebih menarik lagi.
Dari pembelajaran yang saya laksanakan,
saya ingin menciptakan suasana belajar dari mereka untuk mereka dan oleh
mereka. Mereak mengeksplor materi yang mereka pelajari, apa yang mereka tidak
paham menjadi pahak dengan diskusi, mencari sumber ilmu dan berkolaborai.
Sehingga tercipta profil pelajar pancasila yang diharapkan oleh kurikulum
merdeka saat ini.
2. Siswa
Dari tanggapan siswa setelah proses
pembelajaran lewat stiky note, ada yang menyatakan senang, mulai paham sedikit
demi sedikit, menyatakan lebih gampang menangkap pelajaran kalau belajar
kelompok karena malu kalau bertanya secara verbal di depan kelas, tetapi ada
juga yang mengatakan masih belum paham dan akan memahaminya lagi nanti.
3. Rekan
guru
Utunk
tanggapan rekan guru, saya belum menanyakan secara langsung. Tapi saya
akanmeminta tanggapan, kritikan rekan guru baik secara langsung maupun lewat
media video yang saya buat untuk dikometai oleh rekan guru dimana pun berada.
DOKUMENTASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar