Minggu, 30 Januari 2022

LAPORAN AKSI NYATA- MENCIPTAKAN BUDAYA POSITIF DENGAN MEMBENTUK KEYAKINAN KELAS

 


LAPORAN AKSI NYATA- MENCIPTAKAN BUDAYA POSITIF DENGAN MEMBENTUK KEYAKINAN KELAS



1. PENDAHULUAN

    Permasalahan yang terus muncul di dunia pendidikan diakibatkan karena tidak terselesaikannya akar permasalahan. Selama ini pemangku kebijakan pendidikan lebih tersibukkan dengan mengobati gejala-gejalanya sehingga permasalahan yang sama muncul kembali. Lunturnya nilai-nilai positif suatu sekolah diakibatkan rendahnya pembiasaan positif di dalam kelas. Pembiasaan positif dilakukan bukan dari kesadaran hati untuk melaksanakan kebiasaan positif atau motivasi instrinsik dirinya akan tetapi karena berbagai dorongan dari luar seperti takut dihukum, takut karena ada guru, malu sama teman, atau mengharapkan hadiah dan penghargaan setelah melakukan pembiasaan. Pembiasaan positif tersebut jadinya hanya bersifat semu dan akhirnya ketika factor dari luarnya tidak ada, pembiasaan positif pun ikut hilang dan digantikan dengan pembiasaan negatif.

Menjadi pekerjaan bersama untuk menjadikan pembiasaan positif tumbuh dan tertanam secara sadar dilakukan secara konsisten oleh seluruh warga sekolah khususnya peserta didik. Pembiasaan positif tersebut terbentuk dari disiplin positif yang tujuan akhirnya terbiasa, tertanam dan terbentuk budaya sekolah. Budaya yang menjadikan kekhasan sekolah masing-masing. Budaya yang membedakan sekolah yang satu dengan yang lainnya. Budaya positif sekolah tersebut bertujuan untuk membentuk profil pelajar Pancasila yang Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar kritis, Kebinekaan global, Bergotong Royong, dan Kreatif.

Budaya positif sekolah akan terwujud jika tertanam dan terbiasa dilakukan di dalam kelas dengan peran serta pendidik dan peserta didik sebagai actor utama. Pertanyaannya bagaimana pembiasaan positif bisa terus ditanamkan dan dibiasakan sehingga membentuk disiplin positif dan tercipta budaya positif sekolah. Bagaimana Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar kritis, Kebinekaan global, bergotong royong dan kreatif sebagai nilai yang dimiliki profil pelajar pancasila dapat menyatu dengan peserta didik di SMAN 2 Kec. Harau Kab. Lima Puluh Kota- Sumbar.    

2. TUJUAN

  • Untuk Menumbuhkan karakter baik pada siswa seperti mandiri, tanggung jawab, percaya diri dan saling menghargai.
  • Terbentuknya keyakinan kelas melalui kegiatan kesepakatan kelas yang dilakukan bersama wali kelas dan siswa.
  • Siswa dan murid konsisten dalam menjaankan keyakinan kelas seperti yang sudah disepakati.

3. DESKRIPSI AKSI NYATA

Disiplin positif yang merupakan landasan untuk membangun budaya positif di sekolah. Menerapkan disiplin positif berarti membekali murid dengan keterampilan sosial dan mendukung pertumbuhan karakter yang baik seperti rasa hormat, kepedulian terhadap orang lain, komunikasi yang efektif, pemecahan masalah, tanggung jawab kontribusi, kerja sama. Menerapkan pendekatan disiplin positif dapat membantu sekolah memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan manusiawi.

Murid cenderung menjadikan orang dewasa sebagai model; jika murid melihat orang dewasa menggunakan kekerasan fisik atau psikologis, mereka akan belajar bahwa kekerasan dapat diterima sehingga ada kemungkinan mereka akan menggunakan kekerasan terhadap orang .

Dalam pembuatan keyakinan kelas perlu adanya partisipasi penuh dari siswa dan pendapat siswa sehingga keyakinan kelas yang telah dibentuk dapat diKerapkan oleh siswa.

Di kelas XII Mipa 1 telah dibuat suatu keyakinan /kesepakatan kelas supaya tercipta suasana kelas yang nyaman. Saya meminta ketua kelas dan sekretaris untuk memimpin pembuatan keyakinan kelas. Dengan semangat mereka menyampaiakan pendapat mereka dan disepakati bersama.







Berbagi praktik baik di SDN 03 Simpang kapuak-Lima Puluh Kota

Jumat, 27 Oktober 2023  Luar biasa semangat guru -guru hebat SDN 03 Simpang Kapuak dalam mengikuti pelatihan pembelajarna berbasis IT. Kami ...